Sabtu, 29 Februari 2020 adalah hari yang cerah untuk kota Bandung. Hari saat acara pelatihan penerjemahan dokumen kenotariatan dilaksanakan dari pukul 10.00-16.00 WIB. Acara kedua dari pengurus 2019-2022.
Kafe Koffie Tijd! dipilih sebagai tempat acara berlangsung karena lokasinya ada di tengah kota Bandung. Sebelumnya tempat ini beberapa kali dipilih sebagai tempat acara, seperti acara temu penerjemah sebelumnya.
Acara dibuka dengan sambutan ketua HPI Komda Jabar, Bapak Eki Qushay Akhwan. Para pengurus Komda Jabar mendapat kehormatan dengan hadirnya ketua HPI Pusat, Bapak Indra Listyo, yang sekaligus juga memberi kata sambutan.
Ruangan berukuran sekitar 12×8 meter penuh dengan 39 peserta yang mengikuti acara ini. Rupanya, tema acara ini cukup banyak diminati para peserta dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Ada yang penerjemah bahasa dan akademisi, dan praktisi. Tidak hanya itu, para peserta juga ada yang datang dari luar kota, dari Solo bahkan Gorontalo.
Setelah sambutan, Ibu Ira Sawitri sebagai narasumber pertama langsung memberikan materi mengenai dokumen kenotariatan. Termasuk bagaimana cara menerjemahkan dokumen kenotariatan.
Materi pertama berlangsung hingga istirahat, foto bersama, dan makan siang. Selanjutnya, para peserta diminta menerjemahkan satu paragraf dokumen kenotariatan dalam bahasa Indonesia ke bahasa Inggris secara berkelompok. Jawabannya langsung dibahas saat itu juga.
Bapak Samuel Siahaan sebagai narasumber kedua memaparkan bagaimana cara menerjemahkan dokumen hukum secara umum. Beliau berlatar belakang teknik arsitektur, namun beliau mampu menjadi juru bahasa dengan tiga pasang bahasa, Indonesia-Inggris-Jerman.
Menerjemahkan Dokumen Kenotariatan
Sebagai notaris dan penerjemah bersertifikat, Ibu Ira menjelaskan untuk tidak menambah atau mengurangi materi yang sedang diterjemahkan. Masing-masing negara memiliki istilahnya sendiri untuk bidang kenotariatan.
Saat menerjemahkan dokumen hukum atau kontrak, penerjemah harus memahami sistem-sistem hukum yang berbeda-beda yang dipakai oleh suatu negara. Lebih lanjut, Bapak Samuel menjelaskan kalau dokumen yang sedang diterjemahkan harus bisa dipahami oleh para pihak terkait.
Ada Hadiah Pintu
Para narasumber diminta panitia untuk memilih para peserta untuk diberikan hadiah pintu atau door prize. Saat acara akan berakhir, para peserta diminta untuk mengajukan pendapatnya mengenai penerjemah bahasa dan jurus bahasa. Peserta yang beruntung mendapatkan kaos HPI dari panitia.
Sesuai jadwal, acara berakhir pada pukul empat sore dan ditutup oleh kedua pembawa acara, Ilham Santoso dan Asti Novi Lestari.
Foto: Ridha Harwan & Ricky Zulkifli
Penulis: Ridha Harwan