Laporan Pandangan Mata Webinar ke-10 Komda Jabar “Post-editing Terjemahan Mesin: Strategi dan Teknik yang Efektif”

Webinar ke-10 HPI Komda Jabar bertajuk Post-Editing Terjemahan Mesin: Strategi dan Teknik yang Efektif diadakan pada hari Sabtu, 2 September 2023 melalui Zoom. Dalam webinar kali ini, Mas Ade Indarta berbagi ilmu dan pengalamannya seputar dunia penyuntingan hasil teks penerjemahan mesin atau yang lebih dikenal dengan machine translation post-editing (MTPE).

Narasumber webinar, Ade Indarta

Acara yang dipandu oleh Wildan Hariz, anggota seksi kegiatan HPI Komda Jabar, ini dihadiri oleh sekitar 96 peserta termasuk anggota pengurus. Setelah acara dibuka oleh sambutan dari ketua HPI Komda Jabar dan ketua HPI Pusat, Mas Ade yang sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam bidang MTPE mengenalkan para peserta tentang selak-beluk dunia tersebut. Selain itu, Mas Ade juga memberikan berbagai strategi, teknik, dan metode evaluasi yang digunakan dalam MTPE.

Mas Ade menjelaskan secara sederhana bahwa MTPE adalah menyunting dan mengoreksi hasil penerjemahan mesin. Beliau memaparkan secara singkat bahwa terjemahan mesin sudah berkembang selama beberapa dekade dan makin dapat diandalkan. Namun, peran manusia masih diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil terjemahan mesin agar lebih akurat, jelas, dan bebas dari kekeliruan.

Mas Ade juga memaparkan bahwa jumlah permintaan MTPE makin meningkat seiring dengan meningkatnya sentimen positif terhadap hasil penerjemahan mesin. Tentunya, tren positif ini harus dimanfaatkan oleh para penerjemah dengan mengasah kemampuannya dalam menyunting teks.

Penerjemah dapat mengikuti beberapa strategi agar kompetensinya sebagai post-editor meningkat. Penerjemah dapat mengikuti kursus post-editing, melatih keterampilannya secara mandiri menggunakan aplikasi daring yang tersedia secara gratis, dan menguasai pedoman umum post-editing seperti TAUS dan ISO 18587:2017.

Mas Ade juga menjelaskan teknik MTPE yang dapat digunakan. Penerjemah dianjurkan untuk fokus memahami teks sumber secara baik, membaca dan mengevaluasi hasil penerjemahan mesin, dan memfinalisasi teks sasaran dari elemen hasil terjemahan mesin dan dengan menggunakan terjemahan yang baru.

Dalam melakukan proses evaluasi hasil post-editing, Mas Ade menjelaskan bahwa penerjemah perlu memperhatikan beberapa hal. Penerjemah perlu memastikan bahwa terminologi yang digunakan sudah konsisten, konvensi terhadap bahasa sasaran sudah tepat, dan format yang digunakan sudah benar. Perlu diperhatikan juga bahwa teks hasil sudah sesuai dengan target pembaca dan tujuan konten serta sudah sesuai dengan pedoman gaya yang diminta oleh klien.

Setelah Mas Ade menutup pemaparan materinya dengan rekapan singkat, moderator mengundang peserta untuk mengajukan pertanyaan. Sayangnya, beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta tidak sempat dijawab oleh Mas Ade karena terbatasnya waktu. Webinar pun ditutup oleh moderator setelah pengumuman dua orang pemenang voucer acara HPI Komda Jabar dan sesi foto bersama.

Laporan Kegiatan “Webinar 4 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators Part 2”

“Saya sangat menantikan pertemuan berikutnya

“Ditunggu sesi berikutnya

“Rasanya perlu diadakan sesi kedua untuk topik ini

Peserta Webinar 1 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators

Pentingnya tata bahasa bagi penerjemah menyulut semangat peserta untuk kembali berpartisipasi dalam webinar HPI Komda Jabar dengan topik English Grammar for Translators jilid dua. Begitu luas bahasan mengenai tata bahasa sehingga Webinar 4 HPI Komda Jabar tersebut diadakan sebagai sekuel dari Webinar 1 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators.

Bapak Ricky Zulkifli pada Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Pak Ricky kembali hadir sebagai narasumber pada webinar HPI Komda Jabar dengan topik yang sama—fokus bahasan yang berbeda. Webinar kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Oktober 2020 pukul 10.00 dan dihadiri lebih dari seratus peserta. Webinar dibuka oleh Hatfina Sakinah selaku moderator, dilanjutkan dengan penyambutan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dan kemudian penyampaian materi dilakukan.

Penyampaian materi dari Bapak Ricky Zulkifli
pada Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Pak Ricky menyampaikan materi mengenai tenses yang paling sering digunakan pada academic writing, moods pada bahasa Inggris, dan klausa adjektiva pada tatanan bahasa Inggris. Beliau menjelaskan aturan penggunaan masing-masing bahasan yang disertai aplikasi pada kalimat beserta interpretasinya. Pembahasan tersebut difokuskan pada penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

Pak Ricky membawakan acara dengan gayanya yang santai dan memberi contoh-contoh kalimat yang diselingi dengan gurauan. Peserta pun dapat menikmati kegiatan dengan suasana akrab tanpa rasa kaku.

Sesi foto bersama di akhir acara Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Penyampaian materi dibagi menjadi dua sesi dan diselingi dengan foto bersama di antaranya. Sesi tanya-jawab pun dilakukan di akhir setiap sesi sehingga materi masih ‘hangat’ untuk peserta.

Peserta mengajukan berbagai pertanyaan mengenai penggunaan tata bahasa ketika berjumpa dengan dilema dalam menerjemahkan sebuah teks. Pak Ricky pun memberi jawaban dengan menyertakan berbagai contoh yang disertai interpretasi sehingga peserta bisa lebih mudah memahaminya. Sesekali Pak Ricky pun menjawab pertanyaan dengan memberi gambaran sudut pandang klien dan pembaca dalam menyajikan penerjamahan.

Kegiatan webinar berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 12.20. Kegiatan webinar mendapat banyak respon positif dari peserta. Para peserta menanti webinar berikutnya dari HPI Komda Jabar dengan antusias dan memberi berbagai masukan topik untuk acara mendatang.

Laporan Kegiatan “Keterampilan Berbahasa Indonesia: Salah Satu Kunci Penerjemah Sukses”

“Bunga melati harum semerbak
Merah lembayung kuntum seroja
Karena covid masih merebak
Yuk, kita webinar #diRumahAja,”


ucap Bu Sofia Mansoor, selaku pembicara bersama Pak Asep Rahmat Hidayat pada Webinar ‘Keterampilan Berbahasa Indonesia: Salah Satu Kunci Penerjemah Sukses’. Webinar HPI Komda Jabar, yang menjadi agenda rutin selama pandemi, kini menitikberatkan pentingnya keterampilan berbahasa Indonesia bagi penerjemah untuk mencapai kesuksesan.

Tingginya jumlah kegagalan penerjemah pada Tes Sertifikasi Nasional (TSN) akibat kurangnya keterampilan berbahasa Indonesia menjadi perhatian HPI Komda Jabar untuk mengajak penerjemah dan masyarakat umum agar dapat bersama mengasah kemampuan dengan sarana webinar. Webinar kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 5 September 2020 pukul 10.00 dan dihadiri lebih dari seratus peserta umum dan tamu dari berbagai universitas di Indonesia. Webinar dibuka oleh Pak Ricky Zulkifli selaku moderator, dilanjutkan dengan penyambutan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dan materi disampaikan oleh Pak Asep Rahmat Hidayat serta Bu Sofia Mansoor selaku narasumber.

Pak Asep menyampaikan materi melalui sudut pandang ahli bahasa dari segi teori. Materi yang disampaikan merupakan aturan penggunaan huruf kapital, huruf miring, tanda baca pada bahasa Indonesia yang kerap menjadi kendala penerjemah. Pak Asep menjelaskan materi dengan rinci setiap aturan beserta contohnya sehingga lebih mudah dipahami peserta. Peserta antusias membanjiri kolom komentar dengan pertanyaan mengenai aturan ejaan untuk mengatasi kendala dan dilema penggunaan.

“Ukuran kelaziman itu bukan hanya untuk satu lembaga atau instasi. Kaidah berlaku untuk semua. Selama kata asing itu belum diserap maka harus ditulis miring, karena belum berlaku untuk umum,” jelas Pak Asep untuk menjawab pertanyaan dari Yathi Hasta, “Apabila kita menerjemahkan dokumen untuk tempat tertentu, misalnya di perusahaan A, jika ada kata asing yang sudah populer di suatu tempat, apakah perlu ditulis miring?”

Kemudian Bu Sofia menyampaikan materi melalui sudut pandang penerjemah dari segi praktisi. Materi yang dibahas adalah seputar kewajaran dan keberterimaan dalam terjemahan. Sebelum menyampaikan materinya, beliau memberikan gambaran dunia penerjemah dan kriteria penerjemah sukses. “Mendapat penghasilan dari penerjemahan; memiliki klien setia dari agensi, penerbit, perusahaan, dan perorangan; dan mendapat penghargaan dari klien atau penerbit,” jelas Bu Sofia untuk menggambarkan kriteria sukses.

Setelah itu beliau membahas berbagai frasa bahasa Inggris yang seringkali diterjemahkan dengan kaku dan menunjukkan alternatif terjemahan yang lebih luwes untuk dibaca. Bu Sofia menjelaskan bahwa kata where dan which tidak perlu diterjemahkan menjadi di mana tetapi bisa digantikan dengan kata tempat atau kata yang. Penerjemah juga dapat melakukan perombakan struktur kalimat pasif menjadi aktif. Kemudian makna jamak tidak harus diterjemahkan menjadi kata ulang, tetapi bisa digantikan dengan kata beberapa, berbagai, beraneka ragam, dan sebagainya. Peserta mendapat kesan bahwa bahasa dapat diterjemahkan tanpa terlihat seperti hasil terjemahan akibat kaku.

Sesi foto bersama di akhir acara Webinar 3 HPI Jabar, 5 September 2020

Kegiatan webinar berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 12.30 dengan sesi foto bersama serta pengumuman mengenai pembagian materi dan sertifikat partisipasi untuk peserta. Kegiatan webinar mendapat banyak respon positif dari peserta hingga para peserta menanti webinar berikutnya dari HPI Komda Jabar dan tertarik bergabung dengan HPI serta Bahtera.

Laporan Kegiatan “Introduction to Life as an Interpreter: Requirements and Challenges”

Dokumentasi Webinar "Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges" 1 Agusuts 2020-HPI Komda Jabar

Masih dalam situasi wabah Covid-19 pengurus HPI Komda Jabar pada masa kerjanya meneruskan program kerjanya dengan mengadakan pelatihan daring “Introduction to Life as an Interpreter: Requirements and Challenges”. Kegiatan berikut bertema interpreter atau disebut juga juru-bahasa, diperuntukan bagi mereka yang ingin mempelajari seluk-beluk menjadi juru-bahasa.

Ibu Hanny Saat Webinar "Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges" 1 Agusuts 2020, HPI Komda Jabar
Ibu Hanny Saat Webinar “Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges” 1 Agusuts 2020, HPI Komda Jabar
Bapak Fajar Saat Webinar “Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges” 1 Agusuts 2020, HPI Komda Jabar

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya sebagai organisasi profesi, HPI Komda Jawa Barat telah mengundang dosen-dosen pengampu mata kuliah penerjemahan dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat untuk mengikuti webinar ini. Dengan mengikuti webinar ini diharapkan tamu undangan dapat membawa perspektif praktisi dalam mengajarkan mata kuliah penerjemahan di kampus. Untuk HPI sendiri manfaatnya adalah untuk memperkenalkan diri ke lingkungan akademik agar bisa terjalin kerja sama yang lebih baik antara akademisi dan praktisi profesi.

Selama berlangsungnya pelatihan daring ini Ricky Zulkifli hadir sebagai moderator bersama narasumber Fajar Perdana dan Hanny Purnama Sari praktisi juru-bahasa, penerjemah bersertifikat HPI sekaligus anggota penuh HPI. Kegiatan ini berlangsung lancar dan diikuti oleh 105 peserta dan tamu undangan beserta Pengurus HPI Komda Jabar. Dalam seminar daring ini Narasumber Fajar dan Hanny membagikan pengalamannya selama menjadi juru bahasa di berbagai kondisi cuaca, lokasi, jenis penjuru bahasaannya, dan sekaligus memberikan kiat-kiat memasarkan jasa juru bahasa. Peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya melalui fasilitas chat di aplikasi Zoom di sesi tanya jawab.

Dokumentasi Webinar "Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges" 1 Agusuts 2020-HPI Komda Jabar
Webinar “Introduction to life as an interpreter Requirements and Challenges” 1 Agusuts 2020-HPI Komda Jabar

Sesuai jadwal, webinar ini dimulai saat pukul 10 siang dan setelah semua materi dipaparkan dan pertanyaan peserta dijawab oleh kedua narasumber, acara pun ditutup pada pukul 12 siang oleh moderator.

Penulis : Jihad Fauzi