Laporan Kegiatan “Temu Virtual 2 HPI Komda Jabar: Pemasaran Jasa dan Komunikasi dengan Klien/Agensi”

HPI terus didatangi generasi-generasi muda yang ingin meniti karir di dunia penerjemahan. Topik pemasaran dan komunikasi dengan klien tak luput dari pertanyaan yang dilontarkan peserta-peserta webinar dan temu virtual HPI untuk memulai kariernya.

Temu Virtual 2 HPI Komda Jabar: Pemasaran Jasa dan Komunikasi dengan Klien/Agensi dilaksanakan untuk memenuhi permintaan anggota HPI. Kegiatan tersebut merupakan acara eksklusif anggota HPI, terutama anggota HPI Komda Jabar.

Temu virtual perdana HPI Komda Jabar dilaksanakan pada Sabtu, 7 November 2020 pukul 10.00 dan dihadiri oleh puluhan anggota HPI Komda Jabar. Acara dibuka oleh Ilham Santoso dan Hatfina Sakinah selaku moderator, kemudian sambutan diberikan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dan materi disampaikan oleh Pak Adhi, Kang Joe, Mbak Andina, Pak Fajar, dan Bu Eva selaku narasumber.

Para narasumber menceritakan perjalanannya menuju dunia penerjemahan. Narasumber pertama adalah Pak Adhi selaku penerjemah Inggris-Indonesia. Beliau bercerita mengenai perjuangan yang dimulai dari paruh waktu ketika masih berstatus mahasiswa. Perjuangan tersebut dilanjutkan dengan purnawaktu yang terus berkembang. Beliau berbagi mengenai pemasaran yang dapat dilakukan dengan menjadi pengurus dan anggota organisasi penerjemah. Tidak ada maksud untuk melakukan pemasaran secara langsung, tetapi jejaring tersebut ikut berperan dalam membangun kariernya.

Kemudian Kang Joe, seorang juru bahasa Jepang-Indonesia, menitikberatkan kualitas bagi penerjemah untuk meniti karier. Kualitas yang dimaksud itu adalah aman, nyaman, dan bermanfaat. Tiga hal tersebut berkaitan dengan barang/jasa yang ditawarkan penerjemah kepada klien atau calon pembeli.

Selanjutnya Mbak Andina, selaku penerjemah Prancis-Indonesia, menceritakan perjalanan lintas kota hingga lintas negeri dalam dunia penerjemahan. “Tak ada yang sia-sia”, ucap Mbak Andina. Mbak Andina memberanikan diri dalam melakukan banyak hal yang dinilai berisiko hingga berhasil berpindah dari “mencari klien” ke “dicari klien”.

Kemudian Pak Fajar, seorang juru bahasa Inggris-Indonesia, bercerita bahwa “karier penerjemahan” memiliki arti luas. Beliau memulai dengan membantu teman-teman yang membutuhkan bantuan dalam penerjemahan. Beliau menyatakan bahwa penerjemah perlu dikenal, seperti yang disampaikan oleh narasumber lainnya. Oleh sebab itu, penting bagi penerjemah untuk memperluas jejaring, seperti bergabung dengan forum dan milis professional. Pak Fajar juga mengingatkan pentingnya menahan emosi kepada klien/agensi selama menjadi penerjemah.

Narasumber terakhir adalah Bu Eva selaku penerjemah Jerman-Indonesia. Beliau menanamkan pentingnya citra bagi penerjemah. Penerjemah perlu menahan emosi, positive thinking terhadapat klien, dan selalu menjaga kualitas pekerjaan. Beliau berkata bahwa pemasaran tidak hanya dapat dilakukan melalui hard-selling, tetapi juga bisa melalui soft-selling. Kemudian buah yang didapat saat ini bukanlah hasil dari soft-selling beberapa bulan yang lalu, tetapi dari bertahun-tahun lamanya. Penerjemah perlu membangun jejaring untuk menunjang kariernya.

Setelah semua narasumber selesai berbagi pengalaman, sesi tanya-jawab dibuka. Peserta membanjiri sesi tanya-jawab dengan pertanyaan yang tak bisa dibahas tuntas dalam satu pertemuan ini.

Sesi foto bersama di Temu Virtual 2 HPI Komda Jabar, 7 November 2020

Kegiatan temu virtual berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 13.00 dengan sesi foto bersama dan penutupan oleh Pak Eki Qushay. Kegiatan temu virtual mendapat banyak respon positif dari peserta yang hadir.

Laporan Kegiatan “Webinar 4 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators Part 2”

“Saya sangat menantikan pertemuan berikutnya

“Ditunggu sesi berikutnya

“Rasanya perlu diadakan sesi kedua untuk topik ini

Peserta Webinar 1 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators

Pentingnya tata bahasa bagi penerjemah menyulut semangat peserta untuk kembali berpartisipasi dalam webinar HPI Komda Jabar dengan topik English Grammar for Translators jilid dua. Begitu luas bahasan mengenai tata bahasa sehingga Webinar 4 HPI Komda Jabar tersebut diadakan sebagai sekuel dari Webinar 1 HPI Komda Jabar: English Grammar for Translators.

Bapak Ricky Zulkifli pada Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Pak Ricky kembali hadir sebagai narasumber pada webinar HPI Komda Jabar dengan topik yang sama—fokus bahasan yang berbeda. Webinar kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Oktober 2020 pukul 10.00 dan dihadiri lebih dari seratus peserta. Webinar dibuka oleh Hatfina Sakinah selaku moderator, dilanjutkan dengan penyambutan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dan kemudian penyampaian materi dilakukan.

Penyampaian materi dari Bapak Ricky Zulkifli
pada Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Pak Ricky menyampaikan materi mengenai tenses yang paling sering digunakan pada academic writing, moods pada bahasa Inggris, dan klausa adjektiva pada tatanan bahasa Inggris. Beliau menjelaskan aturan penggunaan masing-masing bahasan yang disertai aplikasi pada kalimat beserta interpretasinya. Pembahasan tersebut difokuskan pada penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

Pak Ricky membawakan acara dengan gayanya yang santai dan memberi contoh-contoh kalimat yang diselingi dengan gurauan. Peserta pun dapat menikmati kegiatan dengan suasana akrab tanpa rasa kaku.

Sesi foto bersama di akhir acara Webinar 4 HPI Jabar, 10 Oktober 2020.

Penyampaian materi dibagi menjadi dua sesi dan diselingi dengan foto bersama di antaranya. Sesi tanya-jawab pun dilakukan di akhir setiap sesi sehingga materi masih ‘hangat’ untuk peserta.

Peserta mengajukan berbagai pertanyaan mengenai penggunaan tata bahasa ketika berjumpa dengan dilema dalam menerjemahkan sebuah teks. Pak Ricky pun memberi jawaban dengan menyertakan berbagai contoh yang disertai interpretasi sehingga peserta bisa lebih mudah memahaminya. Sesekali Pak Ricky pun menjawab pertanyaan dengan memberi gambaran sudut pandang klien dan pembaca dalam menyajikan penerjamahan.

Kegiatan webinar berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 12.20. Kegiatan webinar mendapat banyak respon positif dari peserta. Para peserta menanti webinar berikutnya dari HPI Komda Jabar dengan antusias dan memberi berbagai masukan topik untuk acara mendatang.

Hari Penerjemahan Internasional 2020

#international_translation_day_2020

“Without translation, we would be living in provinces bordering on silence.”

— George Steiner

Hari Penerjemahan Internasional jatuh pada tanggal 30 September di tahun 2020. Penerjemahan telah membuka gerbang pembatas antarnegara melalui tulisan. Tulisan-tulisan ini telah ditransformasi agar memiliki kewajaran dan keberterimaan dalam bahasa dan budaya yang dituju.

Penerjemah perlu terus meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa. Penerjemah dapat saling berbagi ilmu untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan penerjemahan yang kini banyak diadakan secara online. Salah satu kegiatan yang dapat diikuti penerjemah adalah webinar HPI Komda Jabar mendatang:

Webinar 4 HPI Komda Jabar

English Grammar for Translators Part 2

Bersama Pak Ricky Zulkifli

Laporan Kegiatan “Ngobrol Santai HPI Komda Jabar: Bedah e-Book ‘Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial’ dan Kiat Sehat bagi Penerjemah”

Hari demi hari masih terus dijalani dengan pandemi yang melanda—bukankah sebuah buku dan kiat sehat dapat menjadi sahabat bagi penerjemah di tengah pandemi ini?

Terlebih lagi, kita tak lepas dari protokol yang menuntut untuk menjauhi kerumunan—bukankah temu virtual menjadi sarana yang sehat untuk bersosialisasi saat ini?

Temu virtual perdana dengan topik “Ngobrol Santai HPI Komda Jabar: Bedah e-Book ‘Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial’ dan Kiat Sehat bagi Penerjemah” dilaksanakan sebagai bentuk silaturahmi anggota HPI yang diadakan oleh HPI Komda Jabar. Temu virtual kini diadakan untuk menggantikan kegiatan Kopi Darat (Kopdar) yang sebelumnya sering diselenggarakan oleh HPI Komda Jabar.

Temu virtual perdana HPI Komda Jabar dilaksanakan pada Sabtu, 19 September 2020 pukul 13.00 dan dihadiri oleh puluhan anggota HPI Komda Jabar dan tamu terundang. Acara dibuka oleh Ilham Santoso dan Hatfina Sakinah selaku moderator, kemudian sambutan diberikan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dilanjutkan dengan pengenalan pengurus HPI Komda Jabar, dan materi disampaikan oleh Bu Dina Begum dan Bu Maria Renata selaku narasumber.

Pemaparan materi dan diskusi sesi pertama dilakukan dengan menjelajahi kehidupan penerjemah dan penulis di Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial yang baru diluncurkan oleh Bu Dina Begum dalam bentuk e-book berdasarkan blog miliknya. Beliau menceritakan pengalamannya yang dimulai dengan modal kemampuan berbahasa dan mencintai novel hingga dapat menjadi seorang penerjemah dan penulis. Tak hanya mengenai perjalanan Bu Dina sebelum menjadi penerjemah, peserta temu virtual juga penasaran mengenai kehidupannya setelah menjadi penerjemah dan penulis.

Sesi diskusi pun dipenuhi dengan tanya jawab antara Bu Dina, moderator, dan peserta mengenai pengalaman serta kiat sebagai penerjemah sekaligus penulis. Selain itu, diskusi meluas ke kendala serta kiat mencari dan menghadapi klien luar negeri. Tak lupa, peserta menanyakan cara Bu Dina menghadapi tugas terjemahan yang terlampau banyak dengan tenggat waktu yang singkat.

Sebelum dilanjutkan ke sesi berikutnya, moderator menyisipkan pengumuman prima kegiatan webinar mendatang dengan jumlah peserta yang dibatasi. Keistimewaan tersebut diberikan bagi anggota HPI yang hadir di temu virtual.

Materi dan diskusi sesi kedua berisi kiat sehat bagi penerjemah dari Bu Maria Renata. Bu Maria mengajak penerjemah, yang pekerjaannya mengharuskan duduk di depan komputer, untuk hidup lebih sehat meski di tengah pandemi. Beliau menceritakan kisah duka yang menjadi motivasi untuk memulai hidup sehat. Kalori dari makanan beliau perhitungkan dan beliau tanyakan pada diri sendiri, “Worth it, tidak?” jika dibandingkan dengan olahraga sebagai “bayaran” untuk menebus jumlah kalori dari makanan tersebut. Tidak heran beliau malah dapat mengurangi berat badan, di tengah pandemi yang justru seakan membuat orang lain kesulitan menjaga berat badan agar tidak naik.

Kata “konsisten” diucapkan berulang kali oleh Bu Maria untuk menekankan bahwa olahraga tidak harus berat, tidak harus lama—yang penting “konsisten”. Kesungguhan untuk tetap konsisten berhasil meningkatkan kemampuan dan membawa beliau ke pintu kemenangan beberapa lomba lari offline dan online. Dharma selaku tamu turut hadir untuk berbagi pengalaman mengenai keberhasilan mengurangi berat badan hingga puluhan kilogram selama pandemi sehingga merasa lebih fit dan produktif—sekali lagi, kuncinya adalah “konsisten”.

Sesi foto bersama di akhir acara Temu Virtual 1 HPI Komda Jabar, 19 September 2020

Kegiatan temu virtual berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 15.20 dengan sesi foto bersama serta pengingat kembali tentang webinar mendatang. Kegiatan temu virtual mendapat banyak respon positif dari peserta yang hadir.

Laporan Kegiatan “Keterampilan Berbahasa Indonesia: Salah Satu Kunci Penerjemah Sukses”

“Bunga melati harum semerbak
Merah lembayung kuntum seroja
Karena covid masih merebak
Yuk, kita webinar #diRumahAja,”


ucap Bu Sofia Mansoor, selaku pembicara bersama Pak Asep Rahmat Hidayat pada Webinar ‘Keterampilan Berbahasa Indonesia: Salah Satu Kunci Penerjemah Sukses’. Webinar HPI Komda Jabar, yang menjadi agenda rutin selama pandemi, kini menitikberatkan pentingnya keterampilan berbahasa Indonesia bagi penerjemah untuk mencapai kesuksesan.

Tingginya jumlah kegagalan penerjemah pada Tes Sertifikasi Nasional (TSN) akibat kurangnya keterampilan berbahasa Indonesia menjadi perhatian HPI Komda Jabar untuk mengajak penerjemah dan masyarakat umum agar dapat bersama mengasah kemampuan dengan sarana webinar. Webinar kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 5 September 2020 pukul 10.00 dan dihadiri lebih dari seratus peserta umum dan tamu dari berbagai universitas di Indonesia. Webinar dibuka oleh Pak Ricky Zulkifli selaku moderator, dilanjutkan dengan penyambutan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dan materi disampaikan oleh Pak Asep Rahmat Hidayat serta Bu Sofia Mansoor selaku narasumber.

Pak Asep menyampaikan materi melalui sudut pandang ahli bahasa dari segi teori. Materi yang disampaikan merupakan aturan penggunaan huruf kapital, huruf miring, tanda baca pada bahasa Indonesia yang kerap menjadi kendala penerjemah. Pak Asep menjelaskan materi dengan rinci setiap aturan beserta contohnya sehingga lebih mudah dipahami peserta. Peserta antusias membanjiri kolom komentar dengan pertanyaan mengenai aturan ejaan untuk mengatasi kendala dan dilema penggunaan.

“Ukuran kelaziman itu bukan hanya untuk satu lembaga atau instasi. Kaidah berlaku untuk semua. Selama kata asing itu belum diserap maka harus ditulis miring, karena belum berlaku untuk umum,” jelas Pak Asep untuk menjawab pertanyaan dari Yathi Hasta, “Apabila kita menerjemahkan dokumen untuk tempat tertentu, misalnya di perusahaan A, jika ada kata asing yang sudah populer di suatu tempat, apakah perlu ditulis miring?”

Kemudian Bu Sofia menyampaikan materi melalui sudut pandang penerjemah dari segi praktisi. Materi yang dibahas adalah seputar kewajaran dan keberterimaan dalam terjemahan. Sebelum menyampaikan materinya, beliau memberikan gambaran dunia penerjemah dan kriteria penerjemah sukses. “Mendapat penghasilan dari penerjemahan; memiliki klien setia dari agensi, penerbit, perusahaan, dan perorangan; dan mendapat penghargaan dari klien atau penerbit,” jelas Bu Sofia untuk menggambarkan kriteria sukses.

Setelah itu beliau membahas berbagai frasa bahasa Inggris yang seringkali diterjemahkan dengan kaku dan menunjukkan alternatif terjemahan yang lebih luwes untuk dibaca. Bu Sofia menjelaskan bahwa kata where dan which tidak perlu diterjemahkan menjadi di mana tetapi bisa digantikan dengan kata tempat atau kata yang. Penerjemah juga dapat melakukan perombakan struktur kalimat pasif menjadi aktif. Kemudian makna jamak tidak harus diterjemahkan menjadi kata ulang, tetapi bisa digantikan dengan kata beberapa, berbagai, beraneka ragam, dan sebagainya. Peserta mendapat kesan bahwa bahasa dapat diterjemahkan tanpa terlihat seperti hasil terjemahan akibat kaku.

Sesi foto bersama di akhir acara Webinar 3 HPI Jabar, 5 September 2020

Kegiatan webinar berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 12.30 dengan sesi foto bersama serta pengumuman mengenai pembagian materi dan sertifikat partisipasi untuk peserta. Kegiatan webinar mendapat banyak respon positif dari peserta hingga para peserta menanti webinar berikutnya dari HPI Komda Jabar dan tertarik bergabung dengan HPI serta Bahtera.