Laporan Kegiatan “Ngobrol Santai HPI Komda Jabar: Bedah e-Book ‘Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial’ dan Kiat Sehat bagi Penerjemah”

Hari demi hari masih terus dijalani dengan pandemi yang melanda—bukankah sebuah buku dan kiat sehat dapat menjadi sahabat bagi penerjemah di tengah pandemi ini?

Terlebih lagi, kita tak lepas dari protokol yang menuntut untuk menjauhi kerumunan—bukankah temu virtual menjadi sarana yang sehat untuk bersosialisasi saat ini?

Temu virtual perdana dengan topik “Ngobrol Santai HPI Komda Jabar: Bedah e-Book ‘Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial’ dan Kiat Sehat bagi Penerjemah” dilaksanakan sebagai bentuk silaturahmi anggota HPI yang diadakan oleh HPI Komda Jabar. Temu virtual kini diadakan untuk menggantikan kegiatan Kopi Darat (Kopdar) yang sebelumnya sering diselenggarakan oleh HPI Komda Jabar.

Temu virtual perdana HPI Komda Jabar dilaksanakan pada Sabtu, 19 September 2020 pukul 13.00 dan dihadiri oleh puluhan anggota HPI Komda Jabar dan tamu terundang. Acara dibuka oleh Ilham Santoso dan Hatfina Sakinah selaku moderator, kemudian sambutan diberikan oleh Pak Eki Qushay selaku Ketua HPI Komda Jabar, dilanjutkan dengan pengenalan pengurus HPI Komda Jabar, dan materi disampaikan oleh Bu Dina Begum dan Bu Maria Renata selaku narasumber.

Pemaparan materi dan diskusi sesi pertama dilakukan dengan menjelajahi kehidupan penerjemah dan penulis di Catatan Seorang Pekerja Teks Komersial yang baru diluncurkan oleh Bu Dina Begum dalam bentuk e-book berdasarkan blog miliknya. Beliau menceritakan pengalamannya yang dimulai dengan modal kemampuan berbahasa dan mencintai novel hingga dapat menjadi seorang penerjemah dan penulis. Tak hanya mengenai perjalanan Bu Dina sebelum menjadi penerjemah, peserta temu virtual juga penasaran mengenai kehidupannya setelah menjadi penerjemah dan penulis.

Sesi diskusi pun dipenuhi dengan tanya jawab antara Bu Dina, moderator, dan peserta mengenai pengalaman serta kiat sebagai penerjemah sekaligus penulis. Selain itu, diskusi meluas ke kendala serta kiat mencari dan menghadapi klien luar negeri. Tak lupa, peserta menanyakan cara Bu Dina menghadapi tugas terjemahan yang terlampau banyak dengan tenggat waktu yang singkat.

Sebelum dilanjutkan ke sesi berikutnya, moderator menyisipkan pengumuman prima kegiatan webinar mendatang dengan jumlah peserta yang dibatasi. Keistimewaan tersebut diberikan bagi anggota HPI yang hadir di temu virtual.

Materi dan diskusi sesi kedua berisi kiat sehat bagi penerjemah dari Bu Maria Renata. Bu Maria mengajak penerjemah, yang pekerjaannya mengharuskan duduk di depan komputer, untuk hidup lebih sehat meski di tengah pandemi. Beliau menceritakan kisah duka yang menjadi motivasi untuk memulai hidup sehat. Kalori dari makanan beliau perhitungkan dan beliau tanyakan pada diri sendiri, “Worth it, tidak?” jika dibandingkan dengan olahraga sebagai “bayaran” untuk menebus jumlah kalori dari makanan tersebut. Tidak heran beliau malah dapat mengurangi berat badan, di tengah pandemi yang justru seakan membuat orang lain kesulitan menjaga berat badan agar tidak naik.

Kata “konsisten” diucapkan berulang kali oleh Bu Maria untuk menekankan bahwa olahraga tidak harus berat, tidak harus lama—yang penting “konsisten”. Kesungguhan untuk tetap konsisten berhasil meningkatkan kemampuan dan membawa beliau ke pintu kemenangan beberapa lomba lari offline dan online. Dharma selaku tamu turut hadir untuk berbagi pengalaman mengenai keberhasilan mengurangi berat badan hingga puluhan kilogram selama pandemi sehingga merasa lebih fit dan produktif—sekali lagi, kuncinya adalah “konsisten”.

Sesi foto bersama di akhir acara Temu Virtual 1 HPI Komda Jabar, 19 September 2020

Kegiatan temu virtual berjalan dengan lancar dan diakhiri oleh moderator sekitar pukul 15.20 dengan sesi foto bersama serta pengingat kembali tentang webinar mendatang. Kegiatan temu virtual mendapat banyak respon positif dari peserta yang hadir.

%d bloggers like this: